VisualJambi, Jambi-Mendukung program Asta Cita presiden Prabowo Subianto, berfokus pada swasembada pangan 2029, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi, melakukan penanaman Padi Gogo secara tumpang sari di lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) desa Panca Bhakti kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muara Jambi.
Bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian RI dan Dinas Perkebunan Jambi, melakukan penanaman Padi Gogo disela-sela tanaman kelapa sawit rakyat hasil PSR PTPN IV Regional 4 Jambi, dimulai Selasa (31/13/2024). Dirjen Perkebunan RI, Ir Heru Tri Widarto dan Gubernur Jambi, DR Al Haris SSos MH melakukan di lahan PSR PTPN IV Regional 4 berlokasi di Koperasi Produsen Bakti Nusantara Lima Enam, Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, provinsi Jambi.
Saat penanaman Padi Gogo, Dirjen Perkebunan juga di dampingi Seniort Executive Vice President (SEVP) Bisnis Suport, Ifri Handi Lubis, SEVP Operation Achmedi Akbar dan Kepala Dinas Perkebunan Jambi, Dr Darmawan. “”Ini perdana lahan PSR kami bersama pekebun ditanami Padi Gogo sesuai program swasembada pangan presiden Prabowo Subianto. Nanti seluruh lahan PSR kami akan ditanami,,”” kata SEVP Operation PTPN IV Regional 4, Achmedi Akbar.
Kepala Dirjen Perkebunan RI, Ir Heru Tri Widarto mengatakan, secara nasional luas lahan PSR telah mancapai 32.673 hektar dan 6.290 hektar ada di kabupaten Muaro Jambi. “”Target untuk provinsi Jambi untuk penanaman Padi Gogo mencapai seluas 78 ribu hektar. Kami berharap target padi Gogo dapat tercapai selama tahun 2025 nanti dengan dukungan berbagai pihak,”” kata Dirjen Perkebunan RI.
Dirjen Perkebunan Tri Widarto mengakui, secara nasional target pengembangan padi lahan kering (padi Gogo) tumpang sari di lahan perkebunan maupun lahan lainnya seluas 890 ribu hektar, yang secara efektif dapat ditanami atau intercropping seluas 535 ribu hektar, dan dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras.
Heru Tri Widarto mengatakan provinsi Jambi adalah provinsi keempat yang mulai melakukan penanaman padi Gogo. Tanaman padi Gogo di lahan peremajaan sawit rakyat dilakukan karena para pekebun dapat memanfaatkan bantuan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditumpangsarikan dengan padi Gogo.
Heru mengungkapkan, tumpang sari padi Gogo di kebun kelapa sawit adalah sebuah strategi untuk memanfaatkan lahan perkebunan secara optimal, dengan menanam padi Gogo sebagai tanaman sela. Program ini membuka peluang besar untuk meningkatkan produksi pangan tanpa harus mengorbankan kelapa sawit yang sudah menjadi komoditas unggulan. Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit.
(ptpn)
Discussion about this post