VisuaLJambi, Batanghari. – Tujuan terbitnya surat edaran satuan tugas pengawasan dan penegakkan hukum provinsi jambi melalui wakil ketua wasgakkum Johansyan tertanggal 16 Mei 2024 tentang pelarangan angkutan tongkang Batubara di wilayah Sungai batanghari dari dampak hancurnya beberapa tiang Fender bamper jembatan aurduri 1 dan Jembatan Tembesi.
Ironisnya, lagi – lagi Pihak pengusaha Batubara tetap beroperasi menggunakan jalur Sungai batanghari tanpa mempedulikan melanggar surat edaran pemerintah, sehingga terjadi aksi masa dadakan.
Di lihat Kejadian yang viral di wilayah batanghari, aksi masa dadakan terlihat melakukan pelemparan batu dan diduga menggunakan bom molotov dari atas jembatan tembesi kapal yang melintas dengan suara bersorak sorak (berteriak kesal), kamis (23/5/2024).
“Tampak dari video beredar suara dari kapalpun berteriak Padamkan Api – Api, cepat padamkan bahayo ni,” Sumber suara dari Dalam kapal.
“Hal ini perlu perhatian serius semua pihak yang memegang peranan agar amuk masa yang terjadi agar tidak meluas.
Perusahaan batu bara tersebut, artinya tidak mengikuti aturan di mana pihaknya telah melarang operasional angkutan batubara lewat jalur sungai sejak 16 Mei lalu”, Ujar lawrence mengingatkan agar konflik tongkang Batubara dan masa tidak melebar kemana yang dapat menimbulkan korban
Sebenarnya cuma itu saja, kalo kita lihat persoalan ini hanya yang dibutuhkan kepatuhan bagi pengusaha Batubara yang menggunakan jalur Sungai agar kapal tongkang taat terhadap aturan pemerintah, yang dapat mencul kecurigaan ada dugaan perundingan liar yang beberapa waktu yang sudah disampaikan, ungkap Sekjen IWO I Provinsi Jambi.
(Lana)
Discussion about this post